Jumat, 29 Maret 2013

Rahasia Minuman kemasan Tanpa Pengawet

minuman kemasan (stockxpertcom)
 Menelusuri lorong supermarket, kita mungkin kerap melihat deretan minuman kemasan yang katanya tanpa bahan pengawet. Memiliki masa kedaluarsa sampai satu tahun. Ini memang bukan sesuatu yang mustahil berkat teknologi kemasan aseptik.

Itu adalah teknologi mengemas produk pangan yang telah steril ke dalam kemasan yang juga steril. Hasilnya: produk pangan yang awet atau tahan lama meski disimpan di suhu ruang.

Sekilas mungkin terlihat seperti kemasan kertas biasa. Nyatanya, kemasan aseptik terdiri dari enam lapis material yang masing-masing memiliki fungsi spesifik. Mulai dari menjaga tingkat kelembaban, menunjang stabilitas dan kekuatan, lapisan perekat, melindungi dari oksigen dan cahaya, hingga penyegel.


"Meski tampak luar terlihat sederhana, kemasan ini bisa melindungi produk pangan di dalamnya hingga satu tahun, selama kemasan tetap dalam kondisi baik dan belum dibuka," kata Elvira P Wongsosudiro selaku Communications Manager Tetra Pak Indonesia di acara 'Teknologi UHT Menjaga Kandungan Gizi Alami pada Susu Cair Tanpa Bahan Pengawet'.

Berikut beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai kemasan aseptik untuk produk sterilisasi:

• Semua kemasan yang digunakan untuk mengemas susu, jus, santan, teh hingga minuman tradisional umumnya merupakan kemasan aseptik.

• Produk yang menggunakan kemasan aseptik dapat disimpan di suhu ruang dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 9-12 bulan. Dengan catatan produk belum dibuka.

• Jika ada minuman dalam kemasan aseptik yang disimpan di rak pendingin, tujuannya bukan untuk mempertahankan umur simpan. Tapi, lebih karena alasan selera yaitu lebih suka menikmati minuman dalam kondisi dingin.

• Expired date yang tertera pada label kemasan hanya berlaku jika kemasan belum dibuka. Jika sudah dibuka, kemasan sekali minum sebaiknya segera dihabiskan. Sedangkan untuk family pack yang sudah dibuka, umur simpannya hanya 3-4 hari dan wajib disimpan dalam kulkas bersuhu empat derajat celcius.

• Pilih produk dengan kemasan aseptik yang masih dalam kondisi baik. Tidak penyok. Sedikit saja lubang atau kerusakan pada kemasan dapat membuat mikroba masuk dan mencemari produk makanan di dalamnya.

Kemasan produk pasteurisasiAda pula kemasan lain yang bukan merupakan kemasan aseptik. Penanganannya tentu saja berbeda dari kemasan aseptik yang steril luar dalam.

Kemasan ini hampir mirip dengan kemasan aseptik. Biasa digunakan untuk mengemas jus atau susu yang hanya melalui proses pasteurisasi, bukan sterilisasi seperti teknologi UHT. Kemasannya memiliki tutup seperti tutup botol di bagian atas. Nah, berikut karakternya:

• Produk pasteurisasi memiliki expired date yang singkat, sekitar 7-14 hari. Oleh karena itu perhatikan saat membeli.

• Kemasannya tidak memiliki banyak lapisan seperti kemasan aseptik. Karena itu, kemasan ini tidak dapat menjaga mutu produk dalam jangka waktu yang lama.

• Produk dengan kemasan seperti ini harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu empat derajat celcius. Jika tidak, maka akan cepat sekali rusak. Itulah sebabnya, saat membeli produk ini, pastikan untuk langsung dikonsumsi.

• Perhatikan waktu tempuh Anda dari supermarket tempat membeli ke lokasi tujuan. Jika memakan waktu yang lama, sebaiknya Anda membawa cool box berisi es sebagai tempat penyimpanan. Selama perjalanan, jika tidak disimpan dingin, produk dapat cepat rusak. (umi)
VIVAlife -

1 komentar:

  1. punya cafe atau toko? pasti menyediakan display cooler donk atau mesin pendingin? nih ane kasih tipsnya gan biar awet. check this out

    BalasHapus

Cari Resep Lengkap Disini